Senin, 28 Oktober 2013

Upaya Pelestarian Kebudayaan Indonesia agar tidak terseret dalam Arus Globalisasi


Konsepsi kebudayaan Indonesia memang sangat sulit untuk menentukan kriteria yang cocok untuk masyarakat yang hidup di negara ini. Pancasila sebagai basis ideologi, yang menyimpan nilai-nilai ‘Bhinneka Tunggal Ika’ belum cukup untuk membicarakan kebudayaan Indonesia. Secara tekstual, Pancasila memang sangat relevan dengan ragam budaya yang ada. Akan tetapi, dalam realitasnya, masih banyak yang menanyakan kejelasan nilai-nilai pancasila itu sendiri. Dari sini, kita tidak dapat menyalahkan kondisi realitas tersebut. Pemerintah sebagai pemegang kekuasan dalam hal ini, harus cepat tanggap, melihat fenomena-fenomena ketidakpuasan terhadap nilai-nilai ideologi pancasila, gejolak dekadensi moralitas bangsa. Karena, ketimpangan sosial, kesejahteraan, keadilan, kemanusiaan yang ada dalam pancasila, sudahkah aplikatif terhadap masyarakat saat ini. Kalau memang belum, satu kewajaran bila ada yang mempertanyakan kejelasan nilai-nilai pancasila yang dianggap sebagai nilai-nilai dan identitas kebudayaan bangsa Indonesia. Kalau memang sudah, mari kita lihat bersama realitas obyektif yang terjadi dalam masyarakat saat ini.
Ketidak jelasan akan pemahaman nilai-nilai kebudayaan sangat dipengaruhi oleh pola fikir yang sedang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Arus budaya globalisasi yang sudah mengakar dan mendarah-daging pada pola fikir masyarakat sosial. Demikian itu sudah jelas, bila dilihat dari budaya konsumtif, instan, stail, gaya hidup dan lain-lain. Budaya globalisasi tidak dapat dibendung, ditentang, apalagi ditolak. Yang mesti kita lakukan sekarang ini adalah bagaimana budaya globalisasi mendatangkan manfaat bagi budaya Indonesia, serta bagaimana memfilterisasi budaya tersebut yang mempengaruhi pada pola fikir kebudayaan bangsa Indonesia

 Dampak Globalisasi Terhadap Seni dan Budaya
Globalisasi mungkin saja mendatangkan musibah kepada seni dan kebudayaan kita, karena ia sama seperti badai taufan yang mungkin mencabut akar budaya. Tetapi dari sudut pandang yang lain, globalisasi bisa memberikan kesempatan istimewa untuk bangsa-bangsa yang kaya dengan budaya. Seni kita akan tersebar ke luar batas negara dan memberikan pengaruh kepada dunia. Sejarah menyaksikan bahwa pada berbagai era kegemilangan, seni dan kebudayaan Indonesia menemukan identitasnya. Tapi kerena masuknya budaya globalisasi, kebudayaan kita terreduksi oleh arus budaya yang lebih besar. Masalah inilah yang mungkin terjadi hari ini. Karena itu, bangsa Indonesia yang percaya kepada kekuatan akar budaya tidak perlu takut pada pengaruh asing. Kita harus berusaha untuk memahami bagaimana seni dan kebudayaan bisa menjadi benteng pertahanan identitas dan tradisi kita selanjutnya.

Globalisasi dan Tantangan  Masa Depan Budaya Indonesia
Melihat budaya Indonesia dalam arus globalisasi, sedikit dan banyaknya pasti mengalami perubahan. Untuk mempertahankan identitas keindonesian, perlu kiranya kita memikirkan kembali konsepsi kebudayaan Indonesia. Sekedar sebuah refleksi, budaya Indonesia seharusnya dapat ditentukan bagaimana ciri khas pola laku, fikir dan moraliras bangsa ini semestinya. Untuk memenuhi hal tersebut, maka diperlukan pengkajian ulang kebudayaan yang identik dengan masyarakat dan realitas social di Negara ini.
Agar tercipta apa yang dinamakan ‘melek budaya’, kita mestinya mengupayakan rekosntruksi kebudayaan Indonesia dengan merangkul para remaja dan saling mendukung untuk tetap menanamkan nilai-nilai asli yang ada di masyarakat dan mengetahui perubahan-perubahan pada masyarakat. Karena, posisi Indonesia di tengah-tengah kepungan arus besar globalisasi dan ragam kuasa kebudayaan dunia. 

Dalam perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang kebudayaan,misalnya :
 - hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu negara
- terjadinya erosi nilai-nilai budaya
 - menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme
 - hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong
- kehilangan kepercayaan diri
- gaya hidup kebarat-baratan

Cara  menghadapi dan melestarikan budaya Indonesia di era globalisasi
  1. Cara menghadapi era globalisasi
-          Menyaring budaya asing yang masuk ke negara kita harus yang sesuai dengan    kepribadian bangsa.
-          Mencintai atau membeli produk dalam negeri sendiri.
-          Meningkatkan produksi dalam negeri agar dapat bersaing dengan produksi negara negara maju.
-          Berusaha mengikuti perkembangan IPTEK
-          dan yang paling penting meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan YME.
-          Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
-          Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
-          Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
-          Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
-          Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, social budaya bangsa. Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai.



b.   Melestarikan budaya Indonesia di era globalisasi
Sebagai warga negara Indonesia, kita wajib melestarikan budaya-budaya negara kita sendiri agar tidak luntur atau hilang. Contohnya seperti tarian, makanan khas, baju daerah, dan sebagainya. Upaya melestarikan budaya antara lain :
1.       Paling tidak kita mengetahui tentang budaya jaman dahulu didaerah kita sendiri.
2.      Kemudian mendalami kebudayaan itu.Setelah itu kita wajib memperkenalkan kepada orang lain atau yang belum tahu tentang kebudayaan tersebut syukur-syukur sampai ke negara lain.
3.      Membiasakan hal-hal atau kegiatan yang dapat melestarikan budaya seperti memakai batik atau bahkan belajar membuat batik,karena pelestarian bisa terjadi karena kita telah terbiasa dengan kebudayaan tersebut.

Kebudayaan Lokal Indonesia adalah semua budaya yang terdapat di Indonesia yaitu segala puncak-puncak dan sari-sari kebudayaan yang bernilai di seluruh kepulauan indonesia, baik yang ada sejak lama maupun ciptaan baru yang berjiwa nasional. Peranan budaya lokal ini mempunyai peranan yang penting dalam memperkokoh ketahanan budaya bangsa, oleh karena itu Pemerintah Daerah dituntut untuk bergerak lebih aktif melakukan pengelolaan kekayaan budaya, karena budaya tumbuh dan kembang pada ranah masyarakat pendukungnya. Disamping itu, bagi pemerintah pusat, Lembaga Swadaya Masyarakat, masyarakat sendiri, dan elemen lainnya haruslah menyokong atas keberlangsungan dalam pengelolaan kekayaan budaya kedepan.

Kegiatan melaksanakan pengelolaan kebudayaan meliputi :
1.       perlindungan; merawat, memelihara asset budaya agar tidak punah dan rusak disebabkan oleh manusia dan alam.
2.      pengembangan; melaksanakan penelitian, kajian laporan, pendalaman teori kebudayaan dan mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung dalam penelitian.
3.      pemanfaatan; melaksanakan kegiatan pengemasan produk, bimbingan dan penyuluhan, kegiatan festival dan penyebaran informasi.
4.      pendokumentasian; melaksanakan kegiatan pembuatan laporan berupa narasi yang dilengkapi dengan foto dan audio visual.  Pengelolaan kekayaan budaya sebetulnya merupakan cara kita bagaimana budaya itu bisa kita pahami, kita lindungi dan lestarikan agar dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa.  Hal ini terkait dengan citra, harkat, dan martabat bangsa. Ketika pengelolaan kekayaan budaya dikelola dengan baik, maka akan muncul suatu keterjaminan, kelestarian dan Kekokohan akan budaya bangsa kita.
Adanya globalisasi menimbulkan berbagai masalah terhadap eksistensi kebudayaan daerah, salah satunya adalah terjadinya penurunan rasa cinta terhadap kebudayaan yang merupakan jati diri suatu bangsa, erosi nilai-nilai budaya, terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya berkembang menjadi budaya massa.
beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya pergeseran kebudayaan yaitu :
1. Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang dapat menyebabkan pergeseran budaya bangsa
2. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya dan budaya bangsa pada umumnya
3. Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran budaya
4. Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative.
5. Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru, sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita.
Dan juga para remaja sebagai penerus bangsa di tuntut untuk mampu mngembangkan kebudayaan agar tidak mudah terpengaruh oleh adanya globalisasi ini , banyak cara yang bisa dilakukan contohnya dengan cara mengikuti program pertukaran pelajar dengan bangsa lain , dari situ kita bisa memperkenalkan budaya asli Indonesia agar tidak mudah di klaim oleh negara lain.