Konsepsi kebudayaan Indonesia memang sangat sulit untuk menentukan
kriteria yang cocok untuk masyarakat yang hidup di negara ini. Pancasila
sebagai basis ideologi, yang menyimpan nilai-nilai ‘Bhinneka Tunggal Ika’ belum cukup untuk membicarakan
kebudayaan Indonesia. Secara tekstual, Pancasila memang sangat relevan dengan
ragam budaya yang ada. Akan tetapi, dalam realitasnya, masih banyak yang
menanyakan kejelasan nilai-nilai pancasila itu sendiri. Dari sini, kita tidak
dapat menyalahkan kondisi realitas tersebut. Pemerintah sebagai pemegang
kekuasan dalam hal ini, harus cepat tanggap, melihat fenomena-fenomena
ketidakpuasan terhadap nilai-nilai ideologi pancasila, gejolak dekadensi
moralitas bangsa. Karena, ketimpangan sosial, kesejahteraan, keadilan, kemanusiaan
yang ada dalam pancasila, sudahkah aplikatif terhadap masyarakat saat ini.
Kalau memang belum, satu kewajaran bila ada yang mempertanyakan kejelasan
nilai-nilai pancasila yang dianggap sebagai nilai-nilai dan identitas
kebudayaan bangsa Indonesia. Kalau memang sudah, mari kita lihat bersama
realitas obyektif yang terjadi dalam masyarakat saat ini.
Ketidak jelasan akan pemahaman nilai-nilai kebudayaan sangat
dipengaruhi oleh pola fikir yang sedang berkembang di tengah-tengah masyarakat.
Arus budaya globalisasi yang sudah mengakar dan mendarah-daging pada pola fikir
masyarakat sosial. Demikian itu sudah jelas, bila dilihat dari budaya
konsumtif, instan, stail, gaya hidup dan lain-lain. Budaya globalisasi tidak
dapat dibendung, ditentang, apalagi ditolak. Yang mesti kita lakukan sekarang
ini adalah bagaimana budaya globalisasi mendatangkan manfaat bagi budaya
Indonesia, serta bagaimana memfilterisasi budaya tersebut yang mempengaruhi
pada pola fikir kebudayaan bangsa Indonesia
Dampak Globalisasi Terhadap Seni dan Budaya
Globalisasi mungkin saja mendatangkan musibah kepada seni dan kebudayaan
kita, karena ia sama seperti badai taufan yang mungkin mencabut akar budaya.
Tetapi dari sudut pandang yang lain, globalisasi bisa memberikan kesempatan
istimewa untuk bangsa-bangsa yang kaya dengan budaya. Seni kita akan tersebar
ke luar batas negara dan memberikan pengaruh kepada dunia. Sejarah menyaksikan
bahwa pada berbagai era kegemilangan, seni dan kebudayaan Indonesia menemukan
identitasnya. Tapi kerena masuknya budaya globalisasi, kebudayaan kita
terreduksi oleh arus budaya yang lebih besar. Masalah inilah yang mungkin
terjadi hari ini. Karena itu, bangsa Indonesia yang percaya kepada kekuatan
akar budaya tidak perlu takut pada pengaruh asing. Kita harus berusaha untuk
memahami bagaimana seni dan kebudayaan bisa menjadi benteng pertahanan
identitas dan tradisi kita selanjutnya.
Globalisasi
dan Tantangan Masa Depan Budaya Indonesia
Melihat budaya Indonesia dalam arus globalisasi, sedikit dan banyaknya
pasti mengalami perubahan. Untuk mempertahankan identitas keindonesian, perlu
kiranya kita memikirkan kembali konsepsi kebudayaan Indonesia. Sekedar sebuah
refleksi, budaya Indonesia seharusnya dapat ditentukan bagaimana ciri khas pola
laku, fikir dan moraliras bangsa ini semestinya. Untuk memenuhi hal tersebut,
maka diperlukan pengkajian ulang kebudayaan yang identik dengan masyarakat dan
realitas social di Negara ini.
Agar tercipta apa yang dinamakan ‘melek
budaya’, kita
mestinya mengupayakan rekosntruksi kebudayaan Indonesia dengan merangkul para
remaja dan saling mendukung untuk tetap menanamkan nilai-nilai asli yang ada di
masyarakat dan mengetahui perubahan-perubahan pada masyarakat. Karena, posisi Indonesia di tengah-tengah
kepungan arus besar globalisasi dan ragam kuasa kebudayaan dunia.
Dalam
perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang
kebudayaan,misalnya :
- hilangnya budaya asli suatu daerah atau
suatu negara
-
terjadinya erosi nilai-nilai budaya
- menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme
- hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong
royong
-
kehilangan kepercayaan diri
-
gaya hidup kebarat-baratan
Cara menghadapi dan melestarikan budaya Indonesia di
era globalisasi
- Cara menghadapi era globalisasi
-
Menyaring budaya asing yang masuk ke negara kita harus yang sesuai dengan kepribadian bangsa.
-
Mencintai atau membeli produk dalam negeri sendiri.
-
Meningkatkan produksi dalam negeri agar dapat bersaing dengan produksi negara
negara maju.
-
Berusaha mengikuti perkembangan IPTEK
-
dan yang paling penting meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan YME.
-
Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk
dalam negeri.
-
Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
-
Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
-
Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar-
benarnya dan seadil- adilnya.
-
Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi,
social budaya bangsa. Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut
diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai.
b. Melestarikan budaya Indonesia di era globalisasi
Sebagai warga negara Indonesia, kita wajib
melestarikan budaya-budaya negara kita sendiri agar tidak luntur atau hilang.
Contohnya seperti tarian, makanan khas, baju daerah, dan sebagainya. Upaya
melestarikan budaya antara lain :
1. Paling tidak
kita mengetahui tentang budaya jaman dahulu didaerah kita sendiri.
2. Kemudian mendalami
kebudayaan itu.Setelah itu kita wajib memperkenalkan kepada orang lain atau yang
belum tahu tentang kebudayaan tersebut syukur-syukur sampai ke negara lain.
3. Membiasakan hal-hal
atau kegiatan yang dapat melestarikan budaya seperti memakai batik atau bahkan
belajar membuat batik,karena pelestarian bisa terjadi karena kita telah
terbiasa dengan kebudayaan tersebut.
Kebudayaan Lokal Indonesia adalah semua budaya yang
terdapat di Indonesia yaitu segala puncak-puncak dan sari-sari kebudayaan yang
bernilai di seluruh kepulauan indonesia, baik yang ada sejak lama maupun
ciptaan baru yang berjiwa nasional. Peranan budaya lokal ini mempunyai peranan
yang penting dalam memperkokoh ketahanan budaya bangsa, oleh karena itu
Pemerintah Daerah dituntut untuk bergerak lebih aktif melakukan pengelolaan
kekayaan budaya, karena budaya tumbuh dan kembang pada ranah masyarakat pendukungnya.
Disamping itu, bagi pemerintah pusat, Lembaga Swadaya Masyarakat, masyarakat
sendiri, dan elemen lainnya haruslah menyokong atas keberlangsungan dalam
pengelolaan kekayaan budaya kedepan.
Kegiatan melaksanakan pengelolaan kebudayaan meliputi :
1. perlindungan;
merawat, memelihara asset budaya agar tidak punah dan rusak disebabkan oleh
manusia dan alam.
2. pengembangan;
melaksanakan penelitian, kajian laporan, pendalaman teori kebudayaan dan
mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung dalam penelitian.
3. pemanfaatan;
melaksanakan kegiatan pengemasan produk, bimbingan dan penyuluhan, kegiatan
festival dan penyebaran informasi.
4. pendokumentasian;
melaksanakan kegiatan pembuatan laporan berupa narasi yang dilengkapi dengan foto
dan audio visual. Pengelolaan kekayaan
budaya sebetulnya merupakan cara kita bagaimana budaya itu bisa kita pahami,
kita lindungi dan lestarikan agar dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa. Hal ini terkait dengan citra, harkat, dan
martabat bangsa. Ketika pengelolaan kekayaan budaya dikelola dengan baik, maka
akan muncul suatu keterjaminan, kelestarian dan Kekokohan akan budaya bangsa
kita.
Adanya globalisasi menimbulkan berbagai masalah terhadap
eksistensi kebudayaan daerah, salah satunya adalah terjadinya penurunan rasa
cinta terhadap kebudayaan yang merupakan jati diri suatu bangsa, erosi
nilai-nilai budaya, terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya berkembang
menjadi budaya massa.
beberapa
tindakan untuk mencegah terjadinya pergeseran kebudayaan yaitu :
1.
Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang dapat menyebabkan
pergeseran budaya bangsa
2.
Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing
khususnya dan budaya bangsa pada umumnya
3.
Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai
berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran
budaya
4.
Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga
budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative.
5.
Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru,
sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada
kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita.
Dan
juga para remaja sebagai penerus bangsa di tuntut untuk mampu mngembangkan
kebudayaan agar tidak mudah terpengaruh oleh adanya globalisasi ini , banyak
cara yang bisa dilakukan contohnya dengan cara mengikuti program pertukaran
pelajar dengan bangsa lain , dari situ kita bisa memperkenalkan budaya asli
Indonesia agar tidak mudah di klaim oleh negara lain.